Friday, September 23, 2016

Kain Batik Paling JOSS

 Bukti metode wax-resist dyeing ditemukan di Cina, India, Jepang dan Afrika Barat dari 6 dan ke-7 Masehi. Sejarah produksi batik di Indonesia mendahului catatan menyebabkan perselisihan antara sejarawan mengenai asal-usul yang tepat dari batik jual bahan batik di Nusantara ditulis. Salah satu argumen adalah bahwa metode wax-resist dibawa ke Jawa oleh penjelajah Hindu di abad ke-7. Namun, ada batik membuat tradisi di wilayah Indonesia tidak terpengaruh langsung oleh agama Hindu seperti Flores dan Halmahera, menunjukkan bahwa itu berkembang secara mandiri.
Hasil gambar untuk batik

Di Jawa, contoh pola yang sangat rumit terkait dengan batik telah ditemukan di ukiran pada patung candi yang berasal dari abad ke-13, menunjukkan bahwa metode seperti itu sudah biasa. Sejarawan G.P. Rouffaer berpendapat bahwa pola-pola ini hanya bisa dihasilkan oleh alat canting (atau tjanting): moncong tembaga pada pegangan bambu yang digunakan dalam pembuatan batik. kain batik dijelaskan dalam Sejarah Melayu, sejarah raja-raja nusantara Melayu, sejauh abad ke-17, dan penjelajah Belanda di era yang sama terkesan dengan '... kain, sangat dihiasi'.

Kata 'batik' paling mungkin berasal dari kata Jawa amba ( 'menulis') dan Titik ( 'titik' atau 'titik') tercermin dalam berbagai instansi itu sedang direkam sebagai mbatik atau mbatek. Kata pertama kali muncul dalam bahasa Inggris pada tahun 1880, dieja 'battik'.

Pengembangan dan kecanggihan yang lebih besar dari batik menjadi mungkin pada abad ke-19 dengan impor berkualitas tinggi, kain tenun halus dari India dan Eropa. produksi batik dibahas oleh Sir Thomas Stamford Raffles, kain batik devila Gubernur Inggris di Jawa dalam bukunya 1817, History of Java dan kain batik menjadi semakin dihargai oleh kolektor di Eropa. Abad ke-19 menjadi zaman keemasan benar untuk batik sebagai bagian integral dari budaya Jawa. desain yang berbeda menjadi identik dengan upacara yang berbeda dan untuk kelompok masyarakat yang berbeda. Ada pola khusus untuk penggunaan Sultan, keluarga kerajaan, pembantu kerajaan, dan bagi banyak stasiun lain dalam hidup. Batik memainkan peran integral dalam banyak upacara Jawa penting, seperti kehamilan pertama, upacara pemberian nama anak, dan persembahan kepada para dewa. Penggunaan alat canting menjadi bagian penting dari keterampilan dalam negeri seorang wanita Jawa muda, setara dengan masakan.

Sebagai penduduk Jawa meningkat pada akhir abad ke-19, metode tradisional yang rumit dan memakan waktu terbukti mampu menjaga dengan permintaan. Berbagai metode menghemat waktu dipekerjakan, termasuk dikendalikan menuangkan lilin, dan penerapan lilin dengan kuas

No comments:

Post a Comment